Dunia perkopian berkembang dengan pesatnya
akhir-akhir ini. Mereka yang mulanya hanya sekedar menikmati kopi instan dan
(paling-paling) kopi tubruk di rumah kini telah beranjak ke kedai kopi dan
menikmati aneka kopi dari mesin espresso. Kabar baiknya banyak penikmat kopi
pemula yang menikmati kopi dengan level lebih tinggi.
Yang dulunya mungkin hanya mampu menikmati
frappe dan kopi-kopi bercampur gula dan krim kini bergeser menikmati cappuccino
tanpa gula. Seiring dengan perkembangannya, banyak dari pemula yang belum tahu
beberapa hal tentang kopi yang mereka nikmati. Dan untuk itu artikel ini
dipersembahkan dengan senang hati untuk mereka agar tak lagi keliru soal fakta
tentang kopi.
Arabika VS Robusta
Arabika dan robusta adalah dua jenis kopi
yang berbeda. Arabika memiliki kadar kafein lebih rendah dari robusta. Arabika
adalah jenis kopi yang paling banyak di konsumsi di dunia. Robusta harganya
lebih murah dari arabika, meski rasanya lebih pahit. Kopi yang sering dijual di
pasar umumnya adalah robusta, bisa jadi karena harganya lebih ekonomis.
Kopi Tak Melulu Hitam dan Pahit
Di mindset kebanyakan masyarakat Indonesia
kopi haruslah hitam dan pahit. Padahal seharusnya tidak begitu. Robusta yang
disangrai dengan gelap tentulah memberi pahit yang luar biasa dahsyat.
Kehitaman dan kepahitan tingkat kopi berasal dari proses penyangraiannya
(roasting). Semakin lama biji kopi disangrai maka akan semakin pahit dan
hitamlah kopi tersebut. Ada tiga tingkat proses penyangraian yaitu light,
medium dan dark. Sebaiknya kopi tidak disangrai terlalu dark karena akan
menghilangkan karakteristik biji kopi terseb
Kopi Memiliki Beragam Rasa
Well, ‘beragam rasa’ yang dimaksud di sini
adalah after taste. After taste adalah flavour atau rasa yang tertinggal di
mulut pada saat meneguk kopi. Mungkin kamu belum tahu kalau kopi mampu
memberikan aneka after taste pada saat diminum. Tak semua kopi memiliki
karakteristik sama terutama saat dinikmati melalui metode manual brewing. Ada
kopi yang after taste-nya nutty, cocoa atau justru karamel. Ada juga yang after
taste-nya jeruk atau bisa juga stroberi. Kenapa bisa demikian? Itu tergantung
kontur tanah dan di mana kopi itu berasal dan di mana kopi itu ditanam. Kopi
adalah tanaman unik yang ternyata juga bisa menyerap ‘rasa’ dari tanaman yang
ada di dekatnya. Keunikannya ini menjadikan kopi istimewa. Kini banyak para
ahli kopi yang mencari kopi-kopi unik di seluruh dunia untuk menemukan after
taste-nya.
Perjalanan Kopi Sebelum Sampai ke Cangkirmu
Kopi memiliki perjalanan panjang sebelum
kita nikmati. Awalnya kopi ditanam oleh petani. Saat panen petani memetik
cherry kopi (buah kopi) dan memisahkan bijinya dari buahnya. Ada beberapa
proses yang dilakukan dalam tahap ini ada wet process, honey process dan
lain-lain. Setelah biji kopi dan buahnya terpisah maka biji kopi yang mentah
harus dijemur beberapa waktu sampai kadar airnya berada di tingkat yang telah
ditentukan. Setelah itu green bean atau biji kopi hijau ini dijual ke roaster
(penyangrai kopi) atau perusahaan yang mengolah sendiri biji hijau mereka.
Green bean siap disangrai (roasting) sesuai
keinginan atau karakteristik bijinya oleh roaster. Tidak semua biji mampu
disangrai medium atau dark karena setiap biji memiliki karakteristik
masing-masing. Setelah disangrai maka biji kopi tersebut siap diolah barista
menjadi minuman. Tetapi sebelumnya harus digiling dahulu sesuai permintaan.
Setelah digiling bubuk kopi siap dinikmati menjadi aneka minuman nikmat.
Pahitnya Kopi
Buah kopi itu manis rasanya. Lalu kenapa
kopi bisa pahit? Pahitnya kopi lahir karena proses penyangraian (roasting)
meski ada juga yang berasal dari karakteristik bijinya. Selain itu ada alasan
lain yang menunjang pahitnya kopi yaitu suhu dan tingkat kehalusan. Semakin
tinggi suhu air yang digunakan untuk menyeduh kopi maka makin pahitlah kopinya.
Dan semakin halus tingkat kehalusan bubuk kopi, maka kopi juga akan semakin
pahit. Sesederhana itu.
Sumber :
Yuliandri, T. 2005. Pengetahuan Kopi Untk Pemula. [Online]
https://majalah.ottencoffee.co.id/pengetahuan-tentang-kopi-untuk-pemula/?gclid=Cj0KCQjwy9LVBRDOARIsAGqoVnsNa0OcKYn4gpbi1jc3IKiUfaJYwiIhi3etk5eWEX_hZ8OTscWRZIQaAqfIEALw_wcB diakses tanggal 23 Maret 2018
Posting Komentar